Selasa, 15 Juni 2010

INDAHNYA PULAU TINOBO DI SELAYAR

Akhir tahun 2004, kebetulan aku dan rekanku dari Makassar mendapat tugas ke Pulau Selayar yang berhubungan langsung dengan Dinas Pariwisata setempat. Tak pernah aku bayangkan sama sekali aku akan bisa sampai ke Pulau Selayar. Perjalananku dari Makassar menggunakan pesawat perintis dengan kapasitas 8 penumpang, panorama dari dari atas sungguh mengagumkan dengan hamparan birunya laut dan hijaunya dedaunan, sekitar 1 jam aku sampai di bandara perintis yang hanya di darati oleh pesawat kecil, dari bandara kami melanjutkan perjalanan melewati beberapa desa dan hutan menujun ke pusat kota kabupaten.Kami menginap di rumah salah satu pegawai Dinas Pariwisata Selayar. Sebuah pemukiman yang tenang dan nyaman, tiap pagi di bangunkan oleh suara burung dan loncatan tupai yang mengelayut dari pohon - pohon kelapa yang banyak tumbuh di sana. Tujuan utama kami ke Selayar adalah ke Pulau Tinabo sebuah pulau yang masuk dalam Taman Laut Takabonerate. Perjalanan dari kota Selayar ke Tinabo makan waktu 6-8 jam, sepanjang perjalanan kita akan melewati beberap pulau yang masih sangat asri dengan hutannya yang masih alami serta perairan yang cukup jernih, selain itu kita juga akan melewati gosong (pulau kecil di lautan yang terdiri dari gundukan pasir), keberuntungan sedang berpihak pada kami,kru kapal memberitahukan kami bahwa rombongan ikan paus yang melintas di kejauhan. Tiba di Tinabo menjelang malam,segera kru kapal bikin makan malam sederhana dengan lauk ikan bakar, diterangi bulan purnama kita nikmati pesona alam pulau tinabo di malam hari. Dari atas dermaga jelas sekali terlihat kehidupan di bawahnya yang sangat menakjubkan, ikan 2 kecil berenang dengan dengan tenang, sesekali melintas hewan menyerupai belut meliuk liuk berwarna hijau menyala,seperti lampu yang menyinari dasar pantai, terumbu karang pun jelas terlihat, sungguh penaorama yang sangat sangat menakjubkan. Sebagian kru melempar pancing berharap mendapat cumi buat esok hari. Pada siang hari kita akan di suguhi panorama yang tidak kalah pada malam hari, sebuah hamparan pasir putih yang mengelilingi pulau, di ujung pulau terlihat sekumpulan burung camar. Sisi belakang pantai Tinabo mempunyai karakteristik yang berbeda di banding dengan sisi depannya, dimana hamparan pantai pasir putihnya seakan di lindungi oleh hamparan batu karang yang menahan deburan ombaknya. Dipulau itu yang hanya di huni satu keluarga juga terdapat posko Polhut yang bertugas mengawasi lingkungan taman laut Takabonerate. Selama 1 minggu kami berada di Pulau Tinabo dengan berbagai kenangan yang tak dapat terlupakan. Perjalanan kembali ke kota Selayar kami selingi dengan memancing ikan, perahu kami merapat di teluk salah satu pulau dan di lanjutkan dengan kendaraan darat melewati hutan di sisi pantai yang sangat menakjubkan rimbunnya dedaunan di selingi suara burung yang menghibur sepanjang perjalanan kami sampai akhirnya kami sampai di kota Selayar. Kota Selayar, kota yang menyimpan sejuta keajaiban yang belum tergali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar