Kamis, 19 Agustus 2010

Daftar sastrawan Indonesia

Penyair Indonesia

Cerpenis

Novelis

Kritikus/Eseis

Lain-lain

Selasa, 15 Juni 2010

PAKAIYAN ADAT INDONESIA

Pakaian adat yaitu semua kelengkapan yang dimaksud dengan pakaian adat yaitu semua kelengkapan yang dipakai oleh seseorang yang menunjukkan ethos kebudayaan suatu masyarakat.

Dengan melihat pakaian seseorang, orang akan mengatakan bahwa orang tsb dari daerah sana, dan ini akan lebih jelas bila ada pawai Bhinneka Tunggal Ika. Jadi pakaian adat mewakili masyarakat dan adat sesuatu daerah membedakannya dengan adat daerah lain..
Pakaian adat Indonesia antara lain, sbb:

Pakaian adat Aceh dilengkapi dengan beberapa macam pernik yang biasa selalu dikenakan pada acara-acara tertentu. Pernik-pernik tersebut antara lain:

Keureusang (Kerosang/Kerongsang/Bros)

adalah perhiasan yang memiliki ukuran panjang 10 Cm dan lebar 7,5 Cm. Perhiasan dada yang disematkan di baju wanita (sejenis bros) yang terbuat dari emas bertatahkan intan dan berlian. Bentuk keseluruhannya seperti hati yang dihiasi dengan permata intan dan berlian sejumlah 102 butir. Keureusang ini digunakan sebagai penyemat baju (seperti peneti) dibagian dada. Perhiasan ini merupakan barang mewah dan yang memakainya adalah orang-orang tertentu saja sebagai perhiasan pakaian harian.

Patam Dhoe

Patam Dhoe adalah salah satu perhiasan dahi wanita Aceh. Biasanya dibuat dari emas ataupun dari perak yang disepuh emas. Bentuknya seperti mahkota.
Patam Dhoeterbuat dari perak sepuh emas. Terbagi atas tiga bagian yang satu sama lainnya dihubungkan dengan engsel. Di bagian tengah terdapat ukuran kaligrafi dengan tulisan-tulisan Allah dan di tengahnya terdapat tulisan Muhammad-motif ini disebut Bungong Kalimah-yang dilingkari ukiran bermotif bulatan-bulatan kecil dan bunga.

Peuniti

Seuntai Peuniti yang terbuat dari emas; terdiri dari tiga buah hiasan motif Pinto Aceh. Motif Pinto Aceh dibuat dengan ukiran piligran yang dijalin dengan motif bentuk pucuk pakis dan bunga. Pada bagian tengah terdapat motif boheungkot (bulatan-bulatan kecil seperti ikan telur). Motif Pinto Aceh ini diilhami dari bentuk pintu Rumah Aceh yang sekarang dikenal sebagai motif ukiran khas Aceh. Peuniti ini dipakai sebagai perhiasan wanita, sekaligus sebagai penyemat baju.

Simplah

Simplah merupakan suatu perhiasan dada untuk wanita. Terbuat dari perak sepuh emas. Terdiri dari 24 buah lempengan segi enam dan dua buah lempengan segi delapan. Setiap lempengan dihiasi dengan ukiran motif bunga dan daun serta permata merah di bagian tengah. Lempengan-lempengan tersebut dihubungkan dengan dua untai rantaiSimplah mempunayi ukuran Panjang sebesar 51 Cm dan Lebar sebesar 51 Cm..

Subang Aceh

Subang Aceh memiliki Diameter dengan ukuran 6 Cm. Sepasang Subang yang terbuat dari emas dan permata. Bentuknya seperti bunga matahari dengan ujung kelopaknya yang runcing-runcing. Bagian atas berupa lempengan yang berbentuk bunga Matahari disebut "Sigeudo Subang". Subang ini disebut juga subang bungong mata uro.

Taloe Jeuem

Seuntai tali jam yang terbuat dari perak sepuh emas. Terdiri dari rangkaian cincin-cincin kecil berbentuk rantai dengan hiasan be4ntuk ikan (dua buah) dan satu kunci. Pada ke dua ujung rantai terdapat kait berbentuk angka delapan. Tali jam ini merupakan pelengkap pakaian adat laki-laki yang disangkutkan di baju.













PAKAIAN ADAT BETAWI
Orang Betawi pada umumnya mengenal beberapa macam pakaian. Namun yang lazim dikenakan adalah pakaian adat berupa tutup kepala (destar) dengan baju jas yang menutup leher (jas tutup) yang digunakan sebagai stelan celana panjang Melengkapi pakaian adat pria Betawi ini, selembar kain batik dilingkari pada bagian pinggang dan sebilah belati diselipkan di depan perut. Para wanita biasanya memakai baju kebaya, selendang panjang yamg menutup kepala serta kain batik..
Pada pakaian pengantin, terlihat hasil proses asimilasi dart berbagai kelompok etnis pembentuk masyarakat Betawi. Pakaian yang digunakan pengantin pria, yang terdiri dari: sorban, jubah panjang dan celana panjang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Arab. Sedangkan pada pakaian pengantin wanita yang menggunakan syangko (penutup muka), baju model encim dan rok panjang memperlihatkan adanya pengaruh kebudayaan Cina Uniknya, terompah (alas kaki) yang dikenakan oleh pengantin pria dan wanita dipengaruhi oleh kebudayaanArab.
















PAKAIAN ADAT PALEMBANG


















PAKAIAN ADAT BANJAR

Ada beberapa jenis pakaian adat Suku Banjar yang berasal dari provinsi Kalimantan Selatan.

Pakaian Pengantin:

* Pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut


* Pengantin Baamar Galung Pancar Matahari


* Pengantin Babaju Kun Galung Pacinan


* Pengantin Babaju Kubaya Panjang

Pakaian Remaja Banjar
* Baju Kurung Basisit dan Teluk Belanga Banjar

Pakaian yang dikenakan untuk pemilihan Nanag dan Galuh (Naga) Banjar.

MAKANAN TERMAHAL DI DINIA

Di mana kamu bisa memperoleh makanan termahal di dunia? Di Amerika, Perancis, Belanda, atau Inggris? Bukan. Jawabannya adalah di Sri Lanka, salah satu negeri termiskin di dunia. Resor The Fortress di negara itu mengklaim menyediakan makanan termahal di dunia. Harganya mencapai 14.000 dollar AS atau sekitar Rp 132 juta.

Kamu mau tahu makanannya seperti apa? Makanan itu berupa gula-gula berisi buah yang dihiasi patung nelayan berbahan cokelat dan batu permata raksasa. Manajer Humas The Fortress Shalini Perera, seperti ditulis AP, Selasa (25/9), mengatakan, makanan bernama The Fortress Stilt Fisherman Indulgence itu diciptakan untuk memberikan pengalaman baru kepada para pengunjung resor tersebut.

Perera menambahkan, menu mahal itu harus dipesan pengunjung secara khusus. Dia mengaku, sejauh ini pihaknya telah menerima banyak telepon yang menanyakan makanan tersebut, termasuk telepon dari Jepang. Namun, hingga kini belum ada seorang pun yang mau menghambur-hamburkan uang untuk mencoba menu mahal itu.

MOTOR BERTENAGA NUKLIR

Nuklir ternyata tidak hanya bisa digunakan untuk pembangkit listrik ataupun sebagai senjata. Nuklir ternyata ada manfaatnya untuk kendaraan roda dua. nuklir, di tangan perancang roda dua asal Prancis yakni Romain Herment ternyata dapat dimanfaatkan. Fusi nuklir akan memungkinkan energi nuklir menjadi sumber listrik untuk menggerakan mesin motor.



Romain menyebutnya Motorbike 2050 Version 2 atau sepeda motor 2050 versi 2. Sepeda motor yang diakuinya sangat keren dan begitu banyak detail yang menarik untuk masa datang.
Sepeda motor itu membutuhkan deuterium dan tritium. Kedua unsur-unsur elemen alami itulah yang dibutuhkan oleh mesin temuannya.



Untuk diketahui Romain membuat konsumen konsumsi bahan bakar pada motor temuannya sangat efisien, seefisien 1 liter air per 100 Km. Selanjutnya, Romain menyatakan berat mesin motor bertenaga nuklir itu cukup ringan dan hanya 55 kg. Jauh lebih ringan dari sepeda motor kelas bebek yang menjamur di Indonesia.

INDAHNYA PULAU TINOBO DI SELAYAR

Akhir tahun 2004, kebetulan aku dan rekanku dari Makassar mendapat tugas ke Pulau Selayar yang berhubungan langsung dengan Dinas Pariwisata setempat. Tak pernah aku bayangkan sama sekali aku akan bisa sampai ke Pulau Selayar. Perjalananku dari Makassar menggunakan pesawat perintis dengan kapasitas 8 penumpang, panorama dari dari atas sungguh mengagumkan dengan hamparan birunya laut dan hijaunya dedaunan, sekitar 1 jam aku sampai di bandara perintis yang hanya di darati oleh pesawat kecil, dari bandara kami melanjutkan perjalanan melewati beberapa desa dan hutan menujun ke pusat kota kabupaten.Kami menginap di rumah salah satu pegawai Dinas Pariwisata Selayar. Sebuah pemukiman yang tenang dan nyaman, tiap pagi di bangunkan oleh suara burung dan loncatan tupai yang mengelayut dari pohon - pohon kelapa yang banyak tumbuh di sana. Tujuan utama kami ke Selayar adalah ke Pulau Tinabo sebuah pulau yang masuk dalam Taman Laut Takabonerate. Perjalanan dari kota Selayar ke Tinabo makan waktu 6-8 jam, sepanjang perjalanan kita akan melewati beberap pulau yang masih sangat asri dengan hutannya yang masih alami serta perairan yang cukup jernih, selain itu kita juga akan melewati gosong (pulau kecil di lautan yang terdiri dari gundukan pasir), keberuntungan sedang berpihak pada kami,kru kapal memberitahukan kami bahwa rombongan ikan paus yang melintas di kejauhan. Tiba di Tinabo menjelang malam,segera kru kapal bikin makan malam sederhana dengan lauk ikan bakar, diterangi bulan purnama kita nikmati pesona alam pulau tinabo di malam hari. Dari atas dermaga jelas sekali terlihat kehidupan di bawahnya yang sangat menakjubkan, ikan 2 kecil berenang dengan dengan tenang, sesekali melintas hewan menyerupai belut meliuk liuk berwarna hijau menyala,seperti lampu yang menyinari dasar pantai, terumbu karang pun jelas terlihat, sungguh penaorama yang sangat sangat menakjubkan. Sebagian kru melempar pancing berharap mendapat cumi buat esok hari. Pada siang hari kita akan di suguhi panorama yang tidak kalah pada malam hari, sebuah hamparan pasir putih yang mengelilingi pulau, di ujung pulau terlihat sekumpulan burung camar. Sisi belakang pantai Tinabo mempunyai karakteristik yang berbeda di banding dengan sisi depannya, dimana hamparan pantai pasir putihnya seakan di lindungi oleh hamparan batu karang yang menahan deburan ombaknya. Dipulau itu yang hanya di huni satu keluarga juga terdapat posko Polhut yang bertugas mengawasi lingkungan taman laut Takabonerate. Selama 1 minggu kami berada di Pulau Tinabo dengan berbagai kenangan yang tak dapat terlupakan. Perjalanan kembali ke kota Selayar kami selingi dengan memancing ikan, perahu kami merapat di teluk salah satu pulau dan di lanjutkan dengan kendaraan darat melewati hutan di sisi pantai yang sangat menakjubkan rimbunnya dedaunan di selingi suara burung yang menghibur sepanjang perjalanan kami sampai akhirnya kami sampai di kota Selayar. Kota Selayar, kota yang menyimpan sejuta keajaiban yang belum tergali.

Senin, 24 Mei 2010

Nama Alat Musik Tradisional Khas Daerah Adat Budaya Nasional - Kebudayaan Nusantara Indonesia

1. Provinsi DI Aceh / Nanggro Aceh Darussalam / NAD
Alat Musik Tradisional : TT
2. Provinsi Sumatera Utara / Sumut
Alat Musik Tradisional : Aramba, Doli-doli, Druri dana, Faritia, Garantung, Gonrang, Hapetan,
3. Provinsi Sumatera Barat / Sumbar
Alat Musik Tradisional : Saluang, Talempong Pacik
4. Provinsi Riau
Alat Musik Tradisional : TT
5. Provinsi Jambi
Alat Musik Tradisional : TT
6. Provinsi Sumatera Selatan / Sumsel
Alat Musik Tradisional : TT
7. Provinsi Lampung
Alat Musik Tradisional : TT
8. Provinsi Bengkulu
Alat Musik Tradisional : TT
9. Provinsi DKI Jakarta
Alat Musik Tradisional : TT
10. Provinsi Jawa Barat / Jabar
Alat Musik Tradisional : Arumba, Calung, Dod-dog, Gamelan Sunda, Angklung, Rebab, Siter / Celempung
11. Provinsi Jawa Tengah / Jateng
Alat Musik Tradisional : Gamelan Jawa, Siter / Celempung
12. Provinsi DI Yogyakarta / Jogja / Jogjakarta
Alat Musik Tradisional : TT
13. Provinsi Jawa Timur / Jatim
Alat Musik Tradisional : TT
14. Provinsi Bali
Alat Musik Tradisional : Gamelan Bali
15. Provinsi Nusa Tenggara Barat / NTB
Alat Musik Tradisional : Cungklik
16. Provinsi Nusa Tenggara Timur / NTT
Alat Musik Tradisional : Foi Mere, Sasando, Keloko
17. Provinsi Kalimantan Barat / Kalbar
Alat Musik Tradisional : TT
18. Provinsi Kalimantan Tengah / Kalteng
Alat Musik Tradisional : TT
19. Provinsi Kalimantan Selatan / Kalsel
Alat Musik Tradisional : Babun
20. Provinsi Kalimantan Timur / Kaltim
Alat Musik Tradisional : TT
21. Provinsi Sulawesi Utara / Sulut
Alat Musik Tradisional : TT
22. Provinsi Sulawesi Tengah / Sulteng
Alat Musik Tradisional : TT
23. Provinsi Sulawesi Tenggara / Sultra
Alat Musik Tradisional : TT
24. Provinsi Sulawesi Selatan / Sulsel
Alat Musik Tradisional : Alosu, Anak Becing, Basi-Basi, Popondi, Keso-Keso, Lembang
25. Provinsi Maluku
Alat Musik Tradisional : Floit, Nafiri, Totobuang, Tifa
26. Provinsi Irian Jaya / Papua
Alat Musik Tradisional : Atowo, Tifa, Fu
27. Provinsi Timor-Timur / Timtim
Alat Musik Tradisional : TT

Lain-Lain :
- Gerdek berasal dari daerah Dayak Kalimantan
- Kere-kere galang berasal dari daerah Goa
- Kinu berasal dari daerah Pulau Roti
- Kolintang berasal dari daerah Minahasa
- Sampek berasal dari daerah Dayak Kalimantan
- Talindo berasal dari daerah Sulawesi
- Kecapi berasal dari daerah Seluruh Nusantara Umumnya di Jawa
- Kledi berasal dari daerah Kalimantan
- Serunai berasal dari daerah Sumatera

Keterangan Singkatan :
TT = Tidak Tersedia

Keterangan :
Data ini berdasarkan jaman Indonesia masih 27 propinsi dengan provinsi terakhir masih timor timur. Timor timur kini sudah terpisah dari NKRI menjadi negara baru yang berdaulat dengan nama Timor Leste.

KEINDAHAN SULAWESI

Sulawesi yang dulu dikenal dengan nama Celebes adalah sebuah pulau yang indah, luas wilayahnya berkisar 227.000 Km2, kurang lebih sebesar Inggris & Skotlandia. Dengan semenanjung yang panjang dan sempit, menyerupai bentuk bunga anggrek, hal ini menjadikan pulau ini memiliki garis pantai yang panjang dan merupakan pulau dengan pemandangan lepas pantai dan daratan tinggi yang sangat indah.

Secara geografis selat Makasar dikenal sebagai perbatasan garis wallace, yang membagi dua macam flora dan fana pemisah bagian barat dan timur Indonesia. Di tempat ini terdapat flora dan fauna spesifik seperti kayu hitam, babi rusa dan burung Maleo dengan ciri unik yaitu memiliki telur yang besar.

Pulau ini telah dihuni oleh manusia sejak 30.000 tahun yang lalu, terbuki melalui tanda-tanda yang ditemukan pada gua-gua yang terdapat di dekat bukit berbatu gamping yang tak jauh dari kota Maros, kira-kira 30 Km bagian tenggara Makasar, ibu kota propinsi Sulawesi Selatan. Ada kemungkinan peradaban kuno di pulau ini adalah lembah Walanae, sebuah daerah di antara Sopeng dan Sengkang dimana perkakas kuno atau alat serpih ditemukan di sekitar daerah ini.





Selama zaman yang makmur akan perdagangan rempah-rempah pada abad 15 sampai 19, Sulawesi Selatan memainkan peranan yang penting sebagai gerbang kepulauan Maluku, pulau yang kaya akan rempah-rempah. Kerajaan besar seperti Makasar dan Bone seperti yang disebutkan dalam sejarah Indonesia timur, telah memainkan peranan penting.

Suku terbesar yang mendiami Sulawesi selatan yaitu: Bugis, Makasar dan Toraja. Masyarakat dari tiga suku terkenal tersebut dikenal sebagai pelaut yang heroik dan pemberani sebelum dan sesudah perang berlangsung. Dengan perahu layar tradisinal mereka berlayar mengarungi berbagai laut di Indonesia, menuju bagian utara Australia, beberapa pulau di Samudera Pasifik dan menuju Afrika.






Masyarakat Toraja dikenal dengan kebudayannya yang unik. Hal ini dapat dilihat terutama pada upacara kematian, rumah-rumah tradisional dengan bentuk atap yang melengkung dengan ukiran indah dan warna yang natural.

Secara geografis, masa sejarah dan prasejarah Sulawesi Selatan menciptakan unsur kebudayaan yang sangat menarik, kita dapat lihat dan nikmati keunikan tersebut, seperti upacara adatnya, tarian-tarian tradisional, ukiran, tenunan indah yang terbuat dari sutera dan kapas serta pemandangan alam tropis yang mempesona.

TANAH TORAJA

Tanah Toraja, merupakan obyek wisata yang terkenal dengan kekayaan budayanya. Kabupaten yang terletak sekitar 350 km sebelah Utara Makassar ini sangat terkenal dengan bentuk bangunan rumah adatnya. Rumah adat ini bernama TONGKONAN. Atapnya terbuat dari bambu yang dibelah dan disusun bertumpuk, namun saat ini banyak juga yang menggunakan seng. Tongkonan ini juga memiliki strata sesuai derajat kebangsawanan masyarakat seperti strata emas, perunggu, besi dan kuningan.


Saking begitu melekatnya image Tanah Toraja dengan bangunan rumah adatnya ini, sebagai bentuk promosi pariwisata dan untuk menggaet turis Jepang ke daerah ini, maka rumah adat pun dibangun di negeri “matahari terbit” itu. Bangunannya dikerjakan oleh orang Toraja sendiri dan diboyong pengusaha pariwisata ke negari sakura. Sekarang di Jepang, sudah ada dua Tongkonan yang sangat mirip dengan Tongkonan yang asli. Kehadiran Tongkonan selalu membuat kagum masyarakat negeri tersebut karena bentuknya yang unik. Perbedaannya dengan yang ada di Tanah Toraja hanya terletak di atapnya yang menggunakan bambu.

Masih banyak lagi daya tarik dari Tanah Toraja selain upacara adat rambu solo (pemakaman) yang sudah kesohor selama ini. Sebutlah kuburan bayi di atas pohon tarra di Kampung Kambira, Kecamatan Sangalla, sekitar 20 kilometer dari Rantepao, yang disiapkan bagi jenazah bayi berusia 0 - 7 tahun.


Meski mengubur bayi di atas pohon tarra itu sudah tidak dilaksanakan lagi sejak puluhan tahun terakhir, tetapi pohon tempat “mengubur” mayat bayi itu masih tetap tegak dan banyak dikunjungi wisatawan. Di atas pohon tarra yang buahnya mirip buah sukun yang biasa dijadikan sayur oleh penduduk setempat itu dengan lingkaran batang pohon sekitar 3,5 meter, tersimpan puluhan jenazah bayi.

Sebelum jenazah dimasukkan ke batang pohon, terlebih dahulu pohon itu dilubangi kemudian mayat bayi diletakkan ke dalam kemudian ditutupi dengan serat pohon kelapa berwarna hitam. Setelah puluhan tahun, jenazah bayi itu akan menyatu dengan pohon tersebut. Ini suatu daya tarik bagi para pelancong dan untuk masyarakat Tanah Toraja tetap menganggap tempat tersebut suci seperti anak yang baru lahir.




Penempatan jenazah bayi di pohon ini juga disesuaikan dengan strata sosial masyarakat. Makin tinggi derajat sosial keluarga itu maka makin tinggi pula tempat bayi yang dikuburkan di batang pohon Tarra tersebut. Bahkan, bayi yang meninggal dunia diletakkan sesuai arah tempat tinggal keluarga yang berduka. Kalau rumahnya ada di bagian barat pohon, maka jenazah anak akan diletakkan di sebelah barat.



Kuburan Batu, salah satu bentuk kuburan Orang Toraja




Untuk menuju Tanah Toraja yang mengagumkan ini terdapat jalur penerbangan domestik Makassar - Tanah Toraja yang saat ini hanya sekali seminggu dan memakai pesawat kecil berpenumpang delapan orang, yang memakan waktu 45 menit dari Bandara Hasanuddin Makassar. Jika lewat darat, perjalanan yang cukup melelahkan ini membutuhkan waktu selama tujuh hingga sepuluh jam.

Event menarik di kawasan wisata ini yaitu adanya upacara pemakaman jenazah (rambu solo) dan rambu tuka (pesta syukuran) yang merupakan kalender tetap tiap tahun. Selain event tersebut, para pengunjung bisa melihat dari dekat obyek wisata budaya menarik lainnya seperti penyimpanan jenazah di penampungan mayat berbentuk “kontainer” ukuran raksasa dengan lebar 3 meter dan tinggi 10 meter serta tongkonan yang sudah berusia 600 tahun di Londa, Rantepao.






Pesta Rambu Solo’ atau pesta/ritual acara penguburan




Ini adalah sebagian kecil dari sekian banyak pesona wisata yang ditawarkan oleh tana toraja sebagai daerah tujuan wisata andalan sulawesi selatan.

PERISTIWA DI/TII

A. Peristiwa DI/TII dan Cara yang Dilakukan Oleh Pemerintah dalam Penanggulangannya
1. Pemberontakan DI / TII di Jawa Barat

Pada tanggal 7 Agustus 1949 di suatu desa di Kabupaten Tasikmalaya (Jawa Barat), Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia. Gerakannya dinamakan Darul Islam (DI) sedang tentaranya dinamakan Tentara Islam Indonesia (TII). Gerakan ini dibentuk pada saat Jawa Barat ditinggal oleh pasukan Siliwangi yang berhijrah ke Yogyakarta dan Jawa Tengah dalam rangka melaksanakan ketentuan dalam Perundingan Renville.
Ketika pasukan Siliwangi berhijrah, gerombolan DI/TII ini dapat leluasa melakukan gerakannya dengan membakar rumah-rumah rakyat, membongkar rel kereta api, menyiksa dan merampok harta benda penduduk. Akan tetapi setelah pasukan Siliwangi mengadakan long march kembali ke Jawa Barat, gerombolan DI/TII ini harus berhadapan dengan pasukan Siliwangi. Usaha untuk menumpas pemberontakan DI/TII ini memerlukan waktu yang lama disebabkan oleh beberapa faktor, yakni :
(1) medannya berupa daerah pegunungan-pegunungan sehingga sangat mendukung pasukan DI/TII untuk bergerilya,
(2) pasukan Kartosuwiryo dapat bergerak dengan leluasa di kalangan rakyat,
(3) pasukan DI /TII mendapat bantuan dari beberapa orang Belanda, antara lain pemilik-pemilik perkebunan dan para pendukung negara Pasundan,
(4) suasana politik yang tidak stabil dan sikap beberapa kalangan partai politik telah mempersulit usaha-usaha pemulihan keamanan.
Selanjutnya dalam menghadapi aksi DI/TII pemerintah mengerahkan pasukan TNI untuk menumpas gerombolan ini. Pada tahun 1960 pasukan Siliwangi bersama rakyat melakukan operasi “Pagar Betis” dan operasi “Bratayudha.” Pada tanggal 4 Juni 1962 SM. Kartosuwiryo beserta para pengawalnya dapat ditangkap oleh pasukan Siliwangi dalam operasi “Bratayudha” di Gunung Geber, daerah Majalaya, Jawa Barat. Kemudian SM. Kartosuwiryo oleh Mahkamah Angkatan Darat dijatuhi hukuman mati sehingga pemberontakan DI/ TII di Jawa Barat dapat dipadamkan.
Pada awalnya DI/NII di Jawa Barat banyak mendapat dukungan dari para kiai dan alim ulama Jawa Barat, kecuali dari kelompok kiai dan alim ulama Priangan Barat yang berada dibawah pengaruh Kiai Ahmad Sanusi. Seperti dikemukakan oleh A.E. Kawilarang, salah satu yang menguntungkan bagi perjuangan RI di Jawa Barat adalah dukungan Kiai Ahmad Sanusi dan Kiai Damanhuri (adik kandung Ahmad Sanusi) terhadap RI. Pengaruh kedua kiai itu di wilayah Priangan dan Karesidenan Bogor, membuat pengaruh DI/TII di kedua wilayah itu tidak begitu berkembang. Selain itu, kekuatan TNI yang sebagian diantaranya tidak beragama Islam (sepertit Kawilarang sendiri) dapat disambut sebagian besar masyarakat Jawa Barat sebagai bagian dari mereka, dan sebagai pejuang mereka (Ramadhan KH 1988).
Dalam mempertahankan 'kedaulatannya' sekaligus menyebarluaskan pengaruhnya, DI membagi wilayah dalam tiga kategori, yaitu daerah I yang merupakan "Ibu daerah Negara Islam" di mana berlaku kekuasaan dan hukum-hukum Islam. Kemudian daerah II merupakan daerah yang terdekat dengan Daerah I, namun belum berlaku hukum Islam. Para pemimpin DI di daerah ini berkewajiban untuk menarik setoran 2% setiap minggunya dari penghasilan penduduk setempat, serta berkewajiban untuk melakukan pemberontakan langsung yang berhubungan dengan DI. Dan yang terakhir adalah Daerah III, yaitu suatu wilayah yang diupayakan oleh para pemimpinnya untuk dijadikan sebagai daerah II dan seterusnya menjadi daerah I.
Namun popularitas DI di kalangan para kiai dan ulama Priangan pada khususnya semakin menurun, setelah mereka melihat berbagai kegiatan dan tindakannya dinilai tidakIslami. Oleh karena itu beberapa kiai dan ulama yang semula mendukungnya, bahkan ikut naik gunung bertempur bersama Kartosuwirjo, menarik kembali dukungannya. Mereka kembali turun ke desa atau kota asalnya seperti yang lebih dahulu dilakukan oleh Kiai Yusuf Tojiri (Jawa Barat 1953).
sekelompok orang yang dipimpin oleh Sekarmadji Maridjan kartosoewiryo memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII). untuk mencapai tujuannya kelompok ini melakukan teror, pembunuhan, perampokan harta benda penduduk, dan membuat kekacauan. gerakan ini juga meluas sampai Jawa tengah, Sulawesi Selatan, kalimantan, dan Aceh. Untuk menghadapi gerakan separatis ini TNi melakukan gerakan Operasi Pagar Betis, dan Operasi Baratha Yudha yang berkerja sama dengan rakyat.
1. DI/TII Kartosuwiryo di Jawa Barat
Berdasarkan Perundingan Renville, kekuatan militer Republik Indonesia harus meninggalkan wilayah Jawa Barat yang dikuasai Belanda. TNI harus mengungsi ke daerah Jawa Tengah yang dikuasai Republik Indonesia. Tidak semua komponen bangsa menaati isi Perjanjian Renville yang dirasakan sangat merugikan bangsa Indonesia. Salah satunya adalah S.M. Kartosuwiryo beserta para pendukungnya. Pada tanggal 7 Agustus 1949, Kartosuwiryo memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII). Tentara dan pendukungnya disebut Tentara Islam Indonesia (TII). Gerakan Darul Islam yang didirikan oleh Kartosuwiryo mempunyai pengaruh yang cukup luas. Pengaruhnya sampai ke Aceh yang dipimpin Daud Beureueh, Jawa Tengah (Brebes, Tegal) yang dipimpin Amir Fatah dan Kyai Somolangu (Kebumen), Kalimantan Selatan dipimpin Ibnu Hajar, dan Sulawesi Selatan dengan tokohnya Kahar Muzakar. Untuk lebih jelasnya lihat tabel 12.1 berikut.


2. Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah

Gerombolan DI/TII ini tidak hanya di Jawa Barat akan tetapi di Jawa Tengah juga muncul pemberontakan yang didalangi oleh DI/ TII. Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah di bawah pimpinan Amir Fatah yang bergerak di daerah Brebes, Tegal, dan Pekalongan. dan Moh. Mahfudh Abdul Rachman (Kiai Sumolangu). Untuk menumpas pemberontakan ini pada bulan Januari

1950 pemerintah melakukan operasi kilat yang disebut “Gerakan Banteng Negara” (GBN) di bawah Letnan Kolonel Sarbini (selanjut-nya diganti Letnan Kolonel M. Bachrun dan kemudian oleh Letnan Kolonel A. Yani). Gerakan operasi ini dengan pasukan “Banteng Raiders.” Sementara itu di daerah Kebumen muncul pemberontakan yang merupakan bagian dari DI/ TII, yakni dilakukan oleh “Angkatan Umat Islam (AUI)” yang dipimpin oleh Kyai Moh. Mahudz Abdurachman yang dikenal sebagai “Romo Pusat” atau Kyai Somalangu. Untuk menumpas pemberontakan ini memerlukan waktu kurang lebih tiga bulan.
Pemberontakan DI/TII juga terjadi di daerah Kudus dan Magelang yang dilakukan oleh Batalyon 426 yang bergabung dengan DI/TII pada bulan Desember 1951. Untuk menumpas pemberontakan ini pemerintah melakukan “Operasi Merdeka Timur” yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto, Komandan Brigade Pragolo. Pada awal tahun 1952 kekuatan Batalyon pemberontak terrsebut dapat dihancurkan dan sisa- sisanya melarikan diri ke Jawa Barat dan ke daerah GBN.
Pada tanggal 23 Agustus 1949, terjadi gerakan Di/TII di Jawa Tengah yang mempunyai tujuan mendirikan Negara Islam Indonesia. Gerakan ini terjadi di beberapa daerah yaitu Tegal, dan Brebes. Gerakan ini juga dikenal dengan Majelis Islam. Kelompok ini dipimpin oleh Amir Fatah. dikebumen dikenal dengan nama Angkatan Umat Islam yang dipimpin oleh Mahfudh Abdul Rahman. Untuk menumpas gerakan DI/TII diJawa Tengah ini pemerintah membentuk pasukan gerakan khusus yang diberi nama Banteng Raiders. Pasukan ini merupakan pasukan khusus yang melakukan operasi kilat dalam mengejar para pemberontak. gerakan ini desebut Gerakan Banteng Negara (GBN).
3. Pemberontakan DI/TII di Aceh

Gerombolan DI/ TII juga melakukan pemberontakan di Aceh yang dipimpin oleh Teuku Daud Beureuh. Adapun penyebab timbulnya pemberontakan DI/TII di Aceh adalah kekecewaan Daud Beureuh karena status Aceh pada tahun 1950 diturunkan dari daerah istimewa menjadi karesidenan di bawah Provinsi Sumatera Utara. Pada tanggal 21 September 1953 Daud Beureuh yang waktu itu menjabat sebagai gubernur militer menyatakan bahwa Aceh merupakan bagian dari Negara Islam Indonesia di bawah pimpinan SM. Kartosuwiryo. Dalam menghadapi pemberontakan DI/ TII di Aceh ini semula pemerintah menggunakan kekuatan senjata. Selanjutnya atas prakarsa Kolonel M. Yasin, Panglima Daerah Militer I/Iskandar Muda, pada tanggal 17-21 Desember 1962 diselenggarakan “Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh” yang mendapat dukungan tokohtokoh masyarakat Aceh sehingga pemberontakan DI/ TII di Aceh dapat dipadamkan.
artosuwirjo sendiri terus berusaha mencari dukungan bukan saja dari dalam negeri, tetapi juga dari kalangan dunia internasional. Ada beberapa hal yang cukup menguntungkan bagi Kartosuwirjo, adalah beberapa kebijakan yang dilakukan oleh sebab pemerintah RI. Sebagai contoh kebijakan pembentukan daerah provinsi Sumatera Utara di mana wilayah Aceh termasuk di dalamnya, ternyata menyakitkan masyarakat Aceh. Tokoh-tokoh masyarakat Aceh, terutama para ulama yang tergabung dalam PUSA, menginginkan agar daerah Aceh dijadikan sebagai provinsi sendiri dengan status yang agak berlainan (yaitu kebebasan dalam menerapkan syariat Islam). Oleh karena itu mereka memberontak. Pemberontakan itu dapat diredakan dengan keputusan pemerintah menjadikan Aceh sebagai daerah Istimewa dengan status provinsi.
Akan tetapi kebijakan pemerintah yang tidak merealisir 'keistimewaan' daerah Aceh itu, kembali membuat beberapa ulama merasa kecewa. Apalagi adanya beberapa kebijakan yang dinilai merugikan masyarakat Aceh. Maka pemberontakan itu pun kembali meledak. Di bawah pimpinan Tengku Daud Beureuh, diproklamasikan berdirinya Negara Islam yang kemudian secara resmi mengaku Kartosuwirjo sebagai imamnya. (lihat Van Dijk).
Di Aceh muncul sekelompok muslim yang dipimpin oleh Tengku Daud Beureuh yang ingin mendirikan negara Islam.
Ketika itu Daud Beureuh menjabat Gubernur Militer Daerah Istimewa Aceh. Ia merasa tidak puas. Oleh karena itu tanggal 21 September 1953 Daud beureuh mengeluarkan maklumat yang menyatakan bahwa Aceh merupakan bagian dari KartoSoewiryo. Tengku Daud Beureuh kemudian mempengaruhi rakyat agar mendukung agama yang dianut mereka. Untuk menumpas gerakan ini pemerintah menjalankan operasi militer dan upaya penyadaran kepada masyarakat. Pemberontakan ini akhirnya dapat diakhiri setelah bulan Desember 1962 dicapai kata sepakat lewat bermusyawarah dengan rakyat Aceh.
4. Pemberontakan DI / TII di Sulawesi Selatan

Di Sulawesi Selatan juga timbul pemberontakan DI/TII yang dipimpin oleh Kahar Muzakar. Pada tanggal 30 April 1950 Kahar Muzakar menuntut kepada pemerintah agar pasukannya yang tergabung dalam Komando Gerilya Sulawesi Selatan dimasukkan ke dalam Angkatan Perang RIS (APRIS). Tuntutan ini ditolak karena harus melalui penyaringan.
Pemerintah melakukan pendekatan kepada Kahar Muzakar dengan memberi pangkat Letnan Kolonel. Akan tetapi pada tanggal 17 Agustus 1951 Kahar Muzakar beserta anak buahnya melarikan diri ke hutan dan melakukan aksi dengan melakukan teror terhadap rakyat. Untuk menghadapi pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan ini pemerintah melakukan operasi militer. Baru pada bulan Februari 1965 Kahar Muzakar berhasil ditangkap dan ditembak mati sehingga pemberontakan DI/TII di Sulawesi dapat dipadamkan.
Orang yang memimpin gerakan ini adalah Kahar Mudzakar. Ia memproklamasikan berdirinya NII pada tahun 1952. hal ini dilakukan setelah tuntutannya untuk memasukkan anggota Laskar gerilya Sulawesi Selatandalam TNI ditolak Pemerintah. Gerakan ini sering melakukan teror, perampokan, dan pembunuhan. Operasi penumpasan berlangsung lama. Hal ini disebabkan gerombolan Kahar Mudzakar dapat memanfaatkan keadaan medan pertempuran dan mengenal sifat rakyat setempat. Gerombolan ini dapat ditumpas setelah kahar Mudzakar ditembak mati bulan Februari tahun 1965.
5. Pemberontakan DI /TII di Kalimantan Selatan

Pada bulan Oktober 1950 DI/ TII juga melakukan pemberontakan di Kalimantan Selatan yang dipimpin oleh Ibnu Hajar. Para pemberontak melakukan pengacauan dengan menyerang pospos kesatuan TNI. Dalam menghadapi gerombolan DI/TII tersebut pemerintah pada mulanya melakukan pendekatan kepada Ibnu Hajar dengan diberi kesempatan untuk menyerah, dan akan diterima menjadi anggota TNI. Ibnu Hajar pun menyerah, akan tetapi setelah menyerah melarikan diri dan melakukan pemberontakan lagi. Selanjutnya pemerintah mengerahkan pasukan TNI sehingga pada akhir tahun 1959 Ibnu Hajar beserta seluruh anggota gerombolannya tertangkap dan dimusnahkan.
Dalam pemberontakan ini dipimpin oleh seorang mantan anggota TNI berpangkat Letnan Dua yakni Ibnu Hadjar. Dikarenakan tidak puas terhadap pemerintah. ketidakpuasan itu dilampiskan dengan melancarkan pemberontakan terhadap pemerintah dan ingin mewujudkan Negara Islam Gerakan ini juga disebut " Kesatuan Rakyat yang Tertindas". Gerakan ini melakukan pemberontakan sejak 10 Oktober 1950. Dalam menghadapi gerakan ini, pemerintah menggunakan kekuatan militer untuk menumpasnya. Pemberontakan berakhir ketika tahun 1963 Ibnu Hadjar tertangkap dan dihukum mati tahun 1965.






100 pembrontakan di nusantara

1. Pemberontakan Arok
2. Pemberontakan Kuti
3. Pemberontakan Arya Penangsang
4. Pemberontakan Mangir
5. Gejolak Pragola
6. pemberontakan Arung Palaka
7. Pemberontakan Untung Suropati
8. Perlawanan Tionghoa
9. Pemberontakan Samber Nyawa (Raden Mas Said)
10. Pemberontakan Mangkubumi
11. Pemberontakan Matulessy di Maluku
12. Pemberontakan dari Bongaya
13. Pemberontakan We Maniratu
14. Pemberontakan Diponegoro
15. Pemberontakan Sultani Besse Kajuara
16. Perebutan Tanah Partikelir Tambun
17. Pemberontakan Petani Banten
18. Pembangkangan Samin Surantiko
19. Pemberontakan Macan-Macan Betawi
20. Pemberontakan La Pawawooy
21. Pemberontakan We Pancaiktana Bungawali’e
22. Orang Batak Menolak Pajak
23. Sumatra Barat Menentang Pajak
24. Dua Kali Memberontak di Sumbawa, Dua Kali Gagal
25. Lewotala Bergolak Menolak Pajak
26. Pemberontakan Petani Flores
27. Orang Tionghoa Mengamuk di Barat Bumi Dayak
28. Tiga Pemberontak di Larantuka
29. Pemberontakan I Tollo
30. Pemberontakan Orang Sumba
31. Pemberontakan Petani Tanjung Oost
32. Pemberontakan SI Jambi
33. Pemberontakan Parhoemdamdam
34. Pemberontakan Toli-toli
35. Pemberontakan Petani dan Haji
36. Pemogokan Petani Polanharjo Bergolak
37. Ledakan Bom Kiri di Semarang
38. Pemogokan Buruh Spoor
39. Pemberontakan Pangeran Arjuna di Tangerang
40. Pemberontakan PKI Banten 26
41. Pemberontakan PKI Timur Jawa 26
42. Pemberontakan PKI Pariangan 26
43. Pemberontakan PKI Betawi 26
44. Pemberontakan PKI Prambanan 26
45. Pemberontakan KNIL
46. Pemberontakan PKI Silungkang 26
47. Sulawesi Utara Menentang Pajak ~ 280
48. Pengibaran Merah-Putih di Minahasa
49. Penolakan Pajak di Bengkalis
50. Pemberontakan di Atas Kapal De Zeven Provincien
51. Pemberotakan Pajak Ternate
52. Kudeta NAZI di Nias
53. Peristiwa Pengibaran Merah-Putih di Gorontalo
54. Pemberontakan Mahasiswa dari Ruang Kuliah Patologi
55. Pemberontakan Kiai Zaenal Mustafa di Sukamanah
56. Petualangan Dua Peleton Giyugun Aceh
57. Perlawanan Orang Papua atas Jepang
58. Pemberontakan PETA di Blitar
59. Pemberontakan PETA di Gumilir
60. Pemberontakan PETA di Cileunca
61. Patriotisme KNIL Minahasa
62. Peristiwa Tiga Daerah
63. Pemberontakan Batalyon Papua atas NICA
64. Petisi 3 Juli
65. Serdadu KNIL Kibarkan Merah-Putih
66. Pemberontakan Walter Monginsidi
67. Pemberontakan Sanga-sanga
68. Pemberontakan PKI 1948
69. Pemberontakan DI/ TII Jawa Barat (Kartosurwirjo)
70. Pemberontakan DI/ TII Jawa Tengah (Amir Fattah)
71. Pemberontakan Andi Azis
72. Pemberontakan DI/ TII dan Batalyon 426 di Jawa Tengah
73. Perlawanan KNIL Minahasa
74. Kudeta Westerling
75. DI/ TII Sulawesi Selatan (La Domeng)
76. Pemberontakan RMS
77. AOI: Pemberontakan di Somalangu
78. Pemberontakan DI/ TII Kalimantan Selatan (Ibnu Hajar)
79. PKI Merapi Merbabu Complek (Suradi Bledeg)
80. Peristiwa 17 Oktober 1952
81. Pemberontakan DI/ TII Aceh (Daud Beureueh)
82. Pembangkangan Wiweka Supono di Lapangan AURI
83. Geger Lubis di Tubuh TNI-RPKAD
84. Granat di Cikini
85. Seruan Otonomi Sulawesi (Permesta)
86. Pembangkangan Dewan Garuda di Sumatera (PRRI)
87. Pembangkangan Kavaleri Bandung dan Kelompok Manguni
88. Maukar Menembak Istana Presiden dari Langit Jakarta
89. Percobaan Pembunuhan Presiden di Tengah Shalat Ied
90. Organisasi Papua Merdeka
91. Tragedi Bandar Betsy
92. Kudeta G 30 S 1965
93. Demonstrasi Mahasiswa Gulingkan Soekarno
94. Konfrontasi Malaysia
95. PKI Blitar Selatan
96. Malapetaka 15 Januari 1974
97. GAM
98. PETISI 50
99. Reformasi 1998
100. Neo RMS di Hadapan SBY

negara jepang

Pemerintahan
Konstitusi (Undang-Undang Dasar) Jepang yang mulai berlaku pada tahun 1947, didasarkan pada tiga prinsip : kedaulatan rakyat, hormat terhadap hak-hak asasi manusia, dan penolakan perang. Konstitusi juga menetapkan kemandirian tiga badan pemerintahan - badan legislatif (Diet atau Parlemen), badan eksekutif (kabinet), dan badan yudikatif (pengadilan).

Diet, yaitu parlemen nasional Jepang, adalah badan tertinggi dari kekuasaan negara, dan satu-satunya badan negara pembuat undang-undang dari negara. Diet terdiri dari Majelis Rendah dengan 480 kursi dan Majelis Tinggi dengan 242 kursi. Semua rakyat Jepang dapat memberikan suaranya dalam pemilihan setelah mencapai usia 20 tahun.


Gedung Diet Nasional Suasana sidang paripurna Diet

Jepang menganut sistem pemerintahan parlementer seperti Inggris dan Kanada. Berbeda dengan rakyat Amerika atau Prancis, rakyat Jepang tidak memilih presiden secara langsung. Para anggota Diet memilih perdana menteri dari antara mereka sendiri. Perdana menteri membentuk dan memimpin kabinet menteri negara. Kabinet, dalam menjalankan kekuasaan eksekutif, bertanggung-jawab terhadap Diet.


Kekuasaan yudikatif terletak di tangan Mahkamah Agung dan pengadilan-pengadilan yang lebih rendah, seperti pengadilan tinggi, pengadilan distrik, dan pengadilan sumir. Mahkamah Agung terdiri dari Ketua Mahkamah Agung, dan 14 Hakim lainnya, semuanya ditunjuk oleh kabinet. Kebanyakan kasus ditangani oleh pengadilan distrik yang bersangkutan. Juga ada pengadilan sumir, yang menangani kasus seperti pelanggaran lalu-lintas, dll.

Di Jepang terdapat 47 pemerintah daerah tingkat prefektur (semacam propinsi) dan lebih dari 3300 pemerintah daerah pada tingkat bawah. Tanggung-jawab mereka meliputi : pengadaan pendidikan, kesejahteraan, dan pelayanan lain serta pembangunan dan pemeliharaan prasarana, termasuk utilitas. Dengan berbagai kegiatan administratif yang dilakukannya, terjadi kontak erat antara mereka dan penduduk setempat. Para kepala pemerintahan daerah serta anggota parlemen daerah dipilih oleh rakyat setempat melalui pemilihan.
Luas dan letak
Luas daratan Jepang 378.000 km2, yaitu satu per dua puluh lima dari luas Amerika Serikat (sedikit lebih kecil daripada Kalifornia), satu per dua puluh dari Australia, dan 1,5 kali luas Britania. (Bandingkan dengan luas daratan Indonesia : 2.027.087 km2). Tiga perempat negeri Jepang bergunung-gunung, sedangkan bagian selebihnya berbentuk dataran dan cekungan. Jepang terdiri dari rangkaian pulau-pulau yang membentang sepanjang 3000 kilometer dari utara ke selatan. Empat pulau utamanya adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu.

Keadaan alam
Jepang dikelilingi laut. Arus hangat dan dingin mengalir melalui laut-laut di sekitarnya, sehingga membentuk lingkungan yang mendukung berkembangnya berbagai spesies ikan.

Sebagian besar Jepang berada dalam Zona Utara Beriklim Sedang dan beriklim monsun yang lembab, dengan angin tenggara yang bertiup dari Samudera Pasifik selama musim panas dan angin barat-laut yang bertiup dari benua Eurasia (Eropa-Asia) pada musim dingin.

iklim
Negeri Jepang mempunyai empat musim yang jelas batasnya. Dua dari pemandangan yang paling indah di Jepang adalah ketika bunga sakura bermekaran di musim semi dan dedaunan berubah menjadi warna-warni merah, jingga, dan kuning yang mempesonakan pada musim gugur. Rakyat Jepang menikmati petanda-petanda perubahan musim dan mengamati perkembangannya dengan memperhatikan laporan cuaca, yang menampilkan peta di mana sakura sedang bermekaran pada musim semi dan dedaunan musim gugur sedang indah-indahnya. Ujung utara dan selatan Jepang mempunyai iklim yang sangat berbeda. Misalnya, pada bulan Maret, orang dapat berjemur sinar matahari di wilayah selatan atau bermain ski di wilayah utara!







Jepang kerap dilanda berbagai bencana alam berat seperti taifun, letusan gunung api, dan gempa bumi. Bencana demikian bisa menelan banyak korban jiwa, seperti Gempa Bumi Kobe Januari 1995, maka rakyat Jepang terus berupaya keras selama bertahun-tahun agar kerusakan akibat bencana dapat ditekan seminimalnya. Jepang menerapkan teknologi canggih untuk merancang bangunan-bangunan yang tahan-gempa dan mengamati jalur angin badai dengan tingkat ketepatan yang tinggi.
Flora dan fauna
1. fauna
Jepang membentang utara ke selatan dalam bentuk busur. Karena iklim di utara sangat berbeda dari yang di selatan, satwa liar yang ditemukan di daerah masing-masing juga berbeda. Terdapat 188 jenis mamalia liar. Di Okinawa dan di daerah selatan lainnya adalah Iriomote Amami kucing liar dan kelinci. Di pulau utama Honshu dan Shikoku dan Kyushu ditemukan serow Jepang, bajing terbang raksasa, Jepang beruang, monyet Jepang, dan babi hutan. Di Hokkaido hidup yang Ezo beruang cokelat, warna hitam, bergaris tupai, dan rubah merah Sakhalin.






Ada 665 jenis burung, di antara yang paling umum adalah bush warbler, yang pembawa kedatangan musim semi, menelan, Common pegar, dan tembaga pegar. Banyak burung-burung migrasi musiman jepang rumah mereka, termasuk angsa, yang bergerak dari Siberia untuk membelanjakan musim dingin di bagian utara negeri. Kicau serangga di musim gugur ini dianggap sangat puitis, dan ini adalah subjek poplar jenis tradisional ayat.
2. FLORA
Dalam Jepang selatan banyak pepohonan berdaun lebar, seperti pohon-pohon ek chinquapins dan hijau. Sebagai salah satu bergerak ke utara, \ Hutan di Hokkaido di bagian utara negara sering terdiri dari tumbuhan runjung seperti pohon cemara dan Sakhalin Yeddo cemara. Karena ada empat musim di Jepang, berbagai jenis bunga bermekaran sepanjang tahun. Kembang prem muncul di awal musim semi, bunga sakura di pertengahan musim semi, hydrangea selama musim hujan di awal musim panas, pagi kemuliaan selama pertengahan musim panas, dan krisan di musim gugur.




Jepang gemar tumbuh pohon-pohon dan bunga di kebun mereka, dan membuat sebuah perjalanan untuk melihat mereka di daerah-daerah pemandangan. Pada musim semi, misalnya, orang-orang berkumpul di bawah pohon sakura untuk menikmati lampu-bunga merah jambu, sedangkan di musim gugur, dibuat ekspedisi ke pegunungan untuk melihat dedaunan musim gugur. Umum lainnya bunga dan tanaman yang ditemukan di Jepang dan di sepanjang jalan-jalan kebun termasuk kamelianya, maple, magnolia, daphnes, dan gingkos.
perindustrian
EKSPOR & IMPOR

Industri manufaktur adalah salah satu kekuatan Jepang, tapi negara ini miskin akan sumber daya alam. Pola umum yang dijalankannya adalah sebagai berikut: Perusahaan-perusahaan Jepang mengimpor bahan-bahan mentah, lalu mengolah dan membuatnya sebagai barang jadi, yang dijual di dalam negeri atau diekspor.


Salah satu bidang yang memberi harapan bagi pertumbuhan ekonomi Jepang adalah perobotan, di mana teknologi Jepang memimpin dunia. ASIMO, robot humanoid (berbentuk seperti manusia) dikembangkan oleh Honda, dapat berjalan dengan dua kaki dan berbicara bahasa manusia. Di masa dekat ini, robot akan aktif dalam berbagai bidang dan mungkin hidup berdampingan dengan manusia, seperti dalam film-film fiksi sains.
TRANSPORTASI
Sistem transportasi Jepang sangat berkembang, dengan jaringan jalan dan rel kereta-api mencakup hampir setiap bagian wilayah Jepang, bersama dengan layanan angkutan udara dan laut yang luas.

Shinkansen, atau disebut sebagai kereta-listrik super-cepat, adalah kereta-listrik ekspres yang berjalan dengan kecepatan maksimal 250 hingga 300 km per jam. Jaringan Shinkansen mempunyai lima rute yang menyebar dari Tokyo dan Osaka. Selama ini belum pernah terjadi kecelakaan operasional yang fatal sehingga Shinkansen dianggap merupakan sistem kereta-api berkecepatan tinggi yang paling aman di dunia.

prekonomian
PERTANIAN
Produk utama pertanian Jepang adalah beras, dan kebanyakan beras yang dimakan di Jepang dihasilkan di dalam negeri. Dibandingkan dengan jumlah penduduknya, tanah yang dapat digarap sangat sedikit sehingga tidak dapat menghasilkan gandum, kedelai, atau tanaman panen lainnya dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduknya. Kenyataannya, tingkat swa-sembada pangan Jepang adalah salah satu yang terendah di antara semua negara industri. Ini berarti Jepang harus mengimpor pangan yang dibutuhkannya dari luar negeri dalam persentase tinggi. Akan tetapi, Jepang mempunyai sumber laut yang berlimpah. Ikan merupakan bagian utama dari makanan sehari-hari di Jepang, dan industri perikanan Jepang sangat aktif.

penduduk
penduduk asli jepang adalah suku ainu,Suku Ainu adalah sebuah kelompok etnis pribumi di Hokkaidō, Kepulauan Kuril, dan sebagian besar Sakhalin. Diduga ada lebih dari 150.000 orang Ainu saat ini; namun jumlahnya yang pasti tidak diketahui karena banyak orang Ainu yang menyembunyikan asal-usul mereka karena masalah etnis di Jepang. Seringkali orang Ainu yang masih hidup pun tidak menyadari garis keturunan mereka, karena orang tua dan kakek-nenek mereka merahasiakannya untuk melindungi anak-anak mereka dari masalah sosial.
Etnonim mereka yang paling terkenal berasal dari kata aynu, yang berarti "manusia" dengan kamuy, makhluk ilahi) dalam dialek Hokkaidō dari bahasa Ainu; Emishi, Ezo atau Yezo adalah istilah-istilah bahasa Jepang, yang diyakini berasal dari bentuk leluhur kata Ainu Sakhalin modern enciw atau enju, yang juga berarti "manusia". Istilah (artinya "kamerad" dalam bahasa Ainu) kini lebih disukai oleh sejumlah anggota kelompok minoritas ini.
Suku Ainu lama dipaksa oleh pemerintah Jepang untuk berasimiliasi dengan orang Jepang (suku Yamato). Pemerintah mengesahkan undang-undang pada tahun 1899 yang menyatakan bahwa suku Ainu adalah "bekas pribumi" (disebut "bekas" karena suku Ainu dimaksud akan berasimilasi). Pada 6 Juni 2008 parlemen Jepang mengesahkan resolusi yang mengakui bahwa suku Ainu adalah "suku pribumi dengan bahasa, kepercayaan, dan kebudayaan yang berbeda" sekaligus membatalkan undang-undang tahun 1899 tersebut.
Asal-usul
Asal-usul suku Ainu belum sepenuhnya diketahui. Mereka seringkali dianggap Jōmon-jin, penduduk asli Jepang dari periode Jōmon. Penelitian DNA mutakhir mengatakan bahwa mereka adalah keturunan dari suku Jomon kuno di Jepang "Suku Ainu yang tinggal di tempat ini seratus ribu tahun sebelum Anak-anak Matahari datang" dikisahkan dalam salah satu dari Yukar Upopo (legenda Ainu) mereka.
Budaya Ainu berasal dari sekitar 1200 M dan penelitian mutakhir berpendapat bahwa hal ini berasal dalam penggabungan budaya Okhotsk dan Satsumon. Ekonomi mereka didasarkan pada pertanian maupun berburu, menangkap ikan dan mengumpul.
Laki-laki Ainu umumnya memiliki rambut yang lebat. Banyak peneliti awal menduga bahwa mereka keturunan Kaukasus, meskipun uji DNA mutakhir tidak menemukan garis keturunan Kaukasus. Uji genetik suku Ainu membuktikan bahwa mereka tergolong terutama kepada grup haplo-Y D.
Satu-satunya tempat di luar Jepang di mana grup haplo-Y D lazim ditemukan adalah Tibet dan Kepulauan Andaman di Samudra Hindia Dalam sebuah studi oleh Tajima et al. (2004), dua dari 16 sampel (atau 12,5%) laki-laki Ainu ditemukan tergolong dalam grup haplo C3, yaitu grup haplo dengan kromosom Y yang paling umum di antara penduduk-penduduk pribumi di Rusia Timur Jauh dan Mongolia; Hammer et al. (2006) menguji empat sampel lagi dari laki-laki Ainu dan menemukan bahwa salah satunya tergolong ke dalam grup haplo C3.
Beberapa penelitia berspekulasi bahwa pembawa grup haplo C3 yang minoritas di antara suku Ainu ini mungkin mencerminkan suatu tingka tertentu dari pengaruh genetik satu arah dari suku Nivkh, yang dengannya suku Ainu telah lama memiliki interaksi budayaMenurut Tanaka et al. (2004), garis mtDNA mereka umumnya terdiri dari grup haplo Y (21,6%) dan grup haplo M7a (15,7%) Evaluasi kembali belakangan ini tentang ciri-ciri tulang tengkorak mereka menunjukkan bahwa suku Ainu lebih mirip dengan suku Okhotsk daripada dengan suku Jōmon ,Hal ini sesuai dengan rujukan kepada budaya Ainu sebagai gabungan dari budaya Okhotsk dan Satsumon yang dirujuk di atas.

Perikanan
Jepang menempati urutan ke-2 di dunia di belakang Republik Rakyat Cina dalam tonase penangkapan ikan (tahun 1989: 11,9 juta ton), kenaikan tipis dari 11,1 juta ton pada tahun 1980. Setelah terjadi krisis minyak 1973, perikanan laut dalam di Jepang menurun. Pada tahun 1980-an, total tangkapan ikan per tahun rata-rata 2 juta ton. Perikanan lepas pantai mencapai 50 % dari penangkapan ikan total pada akhir 1980-an, meski beberapa kali mengalami kenaikan dan penurunan.
Perikanan pesisir dilakukan dengan perahu kecil, jala, atau teknik penangkaran terhitung sekitar sepertiga produksi total industri perikanan Jepang. Sementara itu, perikanan lepas pantai dengan kapal ukuran menengah terhitung sekitar lebih dari separuh produksi total. Di antara hasil laut yang diambil misalnya: sarden, cakalang, kepiting, udang, salem, cumi-cumi, kerang, tuna, saury, yellowtail, dan makerel.
Jepang termasuk salah satu negara yang memiliki armada perikanan terbesar di dunia. Walaupun demikian, Jepang adalah negara pengimpor hasil laut terbesar di dunia (senilai AS$ 14 milyar) Sejak tahun 1996, Jepang berada di peringkat ke-6 dalam total tangkapan ikan di bawah RRC, Peru, Amerika Serikat, Indonesia, dan Chili. Jepang juga menebarkan kontroversi dengan mendukung perburuan ikan paus.

Pertambangan di Jepang


Tambang tembaga di Prefektur Okayama
Pertambangan di Jepang adalah industri yang terus menurun secara drastis sejak tahun 1980-an. Letak geografis Jepang di zona subduksi menyebabkan Jepang memiliki sumber daya mineral yang kaya, namun hanya sedikit memiliki minyak bumi dan gas alam. Produk pertambangan seperti batu bara, emas, perak, perunggu, besi, dan seng dieksploitasi secara besar-besaran hingga dekade 1970-an. Semakin menipisnya persediaan sumber daya tambang yang diikuti penurunan mutu dan tingginya biaya operasi menjadikan industri pertambangan Jepang tidak lagi kompetitif. Produk pertambangan unggulan Jepang saat ini adalah batu gamping.
Produksi batu bara dalam negeri anjlok dari puncaknya 55 juta ton pada 1960 ke hampir lebih dari 16 juta ton pada 1985, sedangkan impor batu bara naik hingga sekitar 91 juta ton pada 1987. Perusahaan pertambangan batu bara dalam negeri harus bersaing dengan batu bara murah hasil impor dan biaya produksi batu bara dalam negeri yang tinggi. Puncaknya adalah defisit cadangan batu bara pada tahun 1980-an. Pada tahun 1980-an, hampir sekitar 1 juta ton cadangan batu bara Jepang sebagian besar digunakan untuk batu arang. Sebagian besar batu bara yang dikonsumsi Jepang merupakan bahan bakar bagi pembangkit listrik.