Senin, 24 Mei 2010

FAKTO-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA

KARYA TULIS ILMIAH
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Manusia sebagai ciptaan Allah SWT mempunyai perbedaan yang satu dengan yang lainnya.Perbedaan itu sudah merupakan sunnatullah dalam hal-hal tertentu ,seperti karakter ,bakat dan minat .Namun di sisi lain ada perbedaanyang merupakan pemberian dari Allah SWT atau pembawaan sejak lahir tetapi hal itu masih ada peluang atau jalan yang diberikan oleh Allah SWT untuk di ubah dan dikembangkan.
Pengembangan potensi ini dapat dilakukan melalui proses pendidikan baik secara formal maupun non formal.Salah satu perbedaan yang dimiliki oleh manusia yang dapat dikembangkan atau lebih dioptimalkan ialah prestasi dan hasil belajar seseorang sebagai potensi awal (Bustama 1998:121).
Penigkatan prestasi belajar seseorang bukan hanya tergantung dari individu itu.Akan tetapi prestasi belajar yang merupakan faktor dari luar juga sangat besar pengaruhnya.Pada dasarnya individu memiliki kemampuan yang sama dalam belajar,namun ada beberapa hal yang mempengaruhi sehingga terjadi suatu perbedaan dalam mencapai perstasi belajar.
Masalah yang seringkali dialami oleh siswa dan siswi yaitu:
1. Masalah pribadi sosial
2. Masalah hubungan keluarga
3. Masalah hubungan sosial
4. Masalah hubungan lawan jenis
5. Masalah hubungan guru dengan siswa
6. Masalah ganguan jasmani
7. Masalah ekonomi
Siswa yang mengalami satu masalah ,sebagian ada yang berusaha mengatasinya dan berhasil keluar dari masalahnya,tetapi pada umumnya mereka tidak mampu mengatasinya dengan sendiri sehingga memerlukan bantuan orang lain .Oleh karena itu keterlibatan orng tua dan teman sangatlah di perlukan untuk selalu memberikan solusi
1



dengan masalah yang dihadapinya. Faktor sosial yang sangat mempengaruhi belajar seseorang adalah tempat tinggal.Salah satu lingkungan tempat tinggal yang mempengaruhi seseorang dengan bersikap dan bertingkah laku adalah lingkungan sekolah atau rumah kos.Siswa yang tinggal di rumah kosterpisah dengan orang tua dan harus tinggal dengan orang lain yang berbeda daerah ,serta adanya beberapa perturan yang harus di patuhi.Untuk mempercepat persaudaraan antara siswa-siswi lainnya biasanya mereka melakukan interaksi dengan melakukan kegiatan diskusi,musyawarah dan silaturahmi maka mereka akan mempuyai kecenderungan sikap menolong,berbagi dan bekerja sama dengan orang lain karena dengan hidup di rumah kos akan mempunyai perasaan senasib dan sepenanggungan.
Berangkat dari konteks atau masalah inilah ,penulis tertarik untuk menelusuri dan mencari beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.

B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis dapat merumuskan permasalahan yang akan menjadi objek pembahasan dalam rumusan skripsi sebagai berikut:
1.Bagaimana perbandingan prestasi belajar antara siswa yang tinggal di rumah kos atau di orang lain dengan siswa yang tinggal di rumah orang tua?
2.Faktor-faktor apa yang mempengaruhi prestsi belajar siswa tersebut?

C.Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan prestasi belajar antara siswa yang tinggal di rumah os atau di rumah orang lain dengan siswa yang tinggal di rumah orang tua.




2


D.Manfaat/Kegunaan Penelitian
1.Kegunaan ilmiah
Untuk menambah khazanah keilmuan dalam bidang pendidikan

2,Kegunaan praktis
a.Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang berminat untuk mengangkat topik yang sama
b.Memberikan sumbangan atau masukan bagi para siswa dalam peningkatan prestasi belajar.














3

BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Belajar Dan Prestasi Belajar
1.Pengertian Belajar
Beberapa ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsiran tentang “Belajar” .Sering kali pula rumusan dan tafsiran mereka itu berbeda satu sama lain.Dalam pandangan Al-Qur’an interaksi belajar terjadi ketika wahyu pertama di turunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dalam QS.Al-Alaq (96):1-5 yang berbunyi:


Terjemahnya:
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari ‘alaq.Bacalah dan Tuhanmulah Maha Pemurah.Yang mengejar manusia dengan pena mengajar manusia apa yang tidak di ketahuinya.
Dalam uraian berikut berikut beberapa rumusan tentang belajar guna melengkapi dan memperluas pandangan.
a.Belajar adalah memodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman
b.Belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan
c.Belajar adalah selalu menunjukkan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu (Tabrani Rusyan,1989:7-9)
Menurut Skinner,seperti yang di kutip Barlow dalam bukunya Educationi Psychology:
The Teaching –Learning Process, berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.




4

Chaplin dalam Dictionary Of Psychology membatasi belajar dengan dua macam rumusan .Rumusan pertama berbunyi:
a.acquisition of any relatively permanent change in behavior as a result of practise and exprencience, Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat katihan dan pengalaman.
b.process of acquiring responses as a result of special practice, Belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus.
Hintzman dalam bukunya The Psycology Of Learning and Memory berpendapat Learning is a change in organism due to experience u/hich can effect the organism’s behavior. Artinya :
Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam diri organisme (manusia atau hewan) di sebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut (Muhibin Syah,2001:9)
Menurut pengertian secara psikologis,belajar adalah suatu proses petubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.Pengertian belajar sapat didefinisikan sebagai berikut: Belajar adalah proses isaha yang dilakukan seseorang untuk memperolah suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan ,sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto,1995:2)
Dari beberapa pendapat para ahli yang telah di uraikan di atas ,dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang meliputi pengetahuan ,sikap,dan keterampilan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri,dimana perubahan itu bersifat permanen.
Tidak termasuk dalam pengrtian belajar apabila perubahan tingkah laku individu itu disebabkan oleh proses untuk menjadi matangnya seseorang oleh perubahan yang bersifat temporer.







5

2.Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kalimat yakni prestasi dan belajar.Makna prestasi belajar sangat sulit untuk memberikan pengertian,karena banyak kegiatan yang bisa dijadikan sebagai sarana untuk mendapatkan prestasi semuanya tergantung dan profesi dan kesenangan masing-masing individu,kegiatan mana yang akan di geluti secara optimal untuk mendapatkan
prestasi tersebut.Dan kegiatan tertentu yang di geluti untuk mendapatkan prestasi ,maka muncullah berbagai pendapat dari para ahli tentang prestasi sesuai keahlian masing-masing.
WJS Poerdarminta berpendapat,bahwa perstai adalah hasil yang telah dicapai(dilakukan,dikerjakan dan sebagainya).(WJS Poerdarminta,1976:768)
Mas’ud khasan Abdul Khaer,prestasi adalah apa yang telah diciptakan,hasil dan pekerjaan ,hasil yang menyenangkan hati yang diperolah dengan jalan keuletan kerja.(Syaifil Bakri Djamarah,1994:20)
Setelah menelusuri uraian diatas,maka dapat dipahami mengenai makna kata prestasi dan belajar.Prestas pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari suatu aktivitas.Sedangkan belajar adalah suatu proses yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu,yakni perubahan tingkah laku.
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar.

B.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Menurut ilmu jiwa dan ilmu pendidikan pada umumnya menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar digolongkan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar,sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu.



6




1.Faktor Internal
Faktor ini dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a)Faktor Fisiologis
faktor Fisiologos/kondisi fisik seseorang akan sangat berpengaruh terhadap aktivitas belajar,baik itu keadaan atau kebugaran jasmani maupun keadaan atau berfungsi tidaknya organ dan alat-alat indra.Kondisi fisik yang segar akan sanga lain pengaruhnya dibanding dengan kondisi fisik yang kurang segar terhadap aktivitas belajar.Seseorang yang sakit akan mengalami kelemahan fisik,sehingga saraf sensoris dan motoris lemah akibatnya rangsanga yang diterima melalui indra tidak dapat diteruskan ke otak.Penerimaan dan respon pelajaran berkurang,saraf otak tidak mampubekerja secara optimal,memproses,mengelola dan menginterpretasi dan mengorganisasi bahan pelajaran melalui indranya lebih-leih ketika sakitnya lama,sarafnya akan bertambah lemah,sehingga tidak dapat mesuk sekolah untuk beberapa hari,yang mengakibatkan individu tersebut tertinggak jauh dalam pelajaran.
Begitu juga ketika seseorang mengalami cacat tubuh ,baik itu cacat ringan seperti kurang pendengaran,kurang penglihatan,gangguan psikomotor dan lain-lain ataupun cacat tetap(serius) seperti butatuli,bisu,hilang tangan dan kaki,tentu hal ini akan sangat berpengaruh dalam aktivitas belajar seseorang.
b)Faktor psikologis
Belajar memerlukan kesiapan psikologis juga yang bisa di sebut kesiapan mental .Dibawah ini penulis menguraikan beberapa faktor yang di pandang sangat berpengaruh dalam proses belajar anak didik.
1)kecerdasan (intelegansi)
Intelegansi atau kecerdasan merupakan kata kerja atau keterangan.Seseorang menunjukkan intelegansinya ketika ia bertindak atau berbuat dalam suatu situasi secara intelegent/cerdas atau bodoh,intelegensi seseorang tampak dalam caranya orang tersebut bertindak.
Intelegensi sebagai suatu kemampuan bukan hanya dapat diwujudkan setelah manusia menjadi dewasa atau setelah potensi intelegensi berkembang saja,tetapi kemampuan intelegensi tersebut juga dapat difungsikan pada taraf kehidupan tatu perkembangan yang lebih dini yaitu pada masa kanak-kanak ,semenjak bayi mengalami proses perkembangan.




7

Tetapi seseorang yang kurang atau rendah kecerdasannya pada umumnya kurang mampu sehingga lambat atau sulit dan kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas-tugasnya,intelegensi sangat erat kaitannya dengan kemampuan mental anak.Oleh karena itu,intelegensi juga berpengaruh terhadap tempo belajar dan kualitas prestasi hasil belajar.Cepat lambatnya tempo siswa dalam menerima dan menyerap pelajara dipengaruhi tingkat kecerdasannya,demikian pula tinggi rendahnya prestasi belajar yang di capai juga sangat tergantung kepada taraf kecerdasannya.
2)Minat
Minat mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap proses dan hasil belajar.kalau seseorang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu,ia tidak dapat diharapkan akan berhasil dengan baik dalam mempelajari hal tersebut.Sebaliknya,kalau seseorang mempelajari sesuatu dengan minat,maka hasil yang diharapkan akan lebih baik.
3)Bakat
Bakat adalh potensi atau kecakapan dasar yang di bawa sejak lahir.Setiap individu mempunyai bakat yang berbeda-beda.Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih.Setiap individu memiliki bakat dalam artian ia berpotensi untuk mencapai prestasi yang sesuai dengan kapasitas kemampuan masing-masing.
Hampir tidak ada orang yang membantah,bahwa belajar pada bidang yang sesuai dengan bakat yang tinggi,di sebut anak berbakat
Anak yang berbakat di tandai dengan ciri-ciri antara lain:
a) Memilih cita-cita yang tinggi (great ideas)
b) Selalu mempunyai dorongan ingin tahu terhadap sesuatu
c) Kemampuan untuk bekerja secara independent
d) Seleksi jawaban yang sukar dalam menghadapi masalah
e) Kemampuan untuk mengadakan generalisasi
f) Motivasi








7







Menurut Mc.Donald dalam (Sardiman,2000:71-72) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan menuelnya-“feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.Dari pengertian tersebut di atas mengandung tiga elemen penting yaitu:
a) Bahwa motivasi itu mengalami terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu
b) Motivasi ditandai dengan munculnya rasa dan feeling
c) Motivasi akan ditanggung karena adanya tujuan
Seseorang yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.Seseorang yang memiliki intelegensi cukup tinggi boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi.Karena hasil belajar itu akan optimal kalau ada motivasi yang tepat.

2)Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor penunjang dalam berlangsungnya proses belajar anak didik faktor ini terbagi dua,yakni faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial.
a) Faktor lingkungan sosial
Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar.Lingkungan ini dapat berupa liungkungan fisik/alam dan lingkungan sosial.
Lingkungan fisik/alam termasuk di dalamnya adalah keadaan suhu,kelembaban,kepengapan udara dan sebagainya.Sedangkan yang menyangkut tentang lingkungan sosial,baik yang berwujud manusia maupun hal-hal lainnya,juga dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar.Misalnya,seseorang yang sedang belajar memecahkan soal yang rumit dan membutuhkan konsentrasi tinggi,akan terganggu bila ada suara mesin pabrik,hiruk-pikuk lalu lintas dan sebagainya.
Maupun faktor-faktor yang berkenan dengan keluarga yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar,seperti cara orang tua mendidik,relasi antar anggota keluarga,suasana rumah,suasana tempat kos,keadaan ekonomi keluarga,pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan.





8


b) Faktor lingkungan non sosial
Faktor yang keberadaannya dan penggunaannya dicanangkan sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan.Faktor-faktor non sosial adalah gedung dan letaknya,fasilitas belajar,tempat belajar yang digunakan.
1) Gedung dan letaknya
Gedung dan letaknya harus sesuai memenuhi syarat-syarat standar.Jauh dari tempat keramaian seperti pasar,bengkel,pabrik dan lainnya yang bisa merusak konsentrasi dalam proses belajar.Juga harus memenuhi syarat didaktis,psikologis,maupun paedagogis.
2) Fasilitas belajar
Fasilitas belajar berupa alat-alat penunjang belajar yang kurang lengkapjelas dapat berpengaruh negatif terhadap belajar siswa.Dengan kata lain proses belajar akan kurang lancar tanpa penunjang.Hal ini dijelaskan oleh Bimo Walgito(1983:127) bahwa:
Proses belajar akan terganggu jikalau alat-alatnya tidak ada,semakin lengkap alat-alat pelajaran akan semakin dapat orang tersebut belajar dengan sebaik-baiknya.Sebaliknya kalau alt-alatnya tidak lengkap,maka hal ini merupakan ganguan dalam.Dapat disimpulkan bahwa alat penunjang belajar sangat penting dalam menunjang keberhasilan seseorang dalam meningkatkan prestasi belajarnya.
3) Tempat belajar
Kriteria tempat belajar yang baik adalah harus tenang ,tersendiri dan bersih.Dalam ruangan belajar jangan sampai ada hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi seseorang yang sedang belajar.Misalnya penerangan dalam ruangan,sinar matahari harus masuk sehingga ruangan tidak pengap dan lembab.

C.Upaya-Upaya Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar

Upaya-upaya untuk meningkatkan prestasi belajar,strategi dan informasi tentang cara-cara belajar yang baik dan efektif terlebih harus dikuasai,atau paling tidak dipahami.Karena tidak dapat dipungkiri,banyak siswa-siswi yang gagal atau tidak mendapat hasil yang baik dalam mata pelajarannya,karena sebagia besar tidak mengetahui cara belajar yang baik dan efektif.Kebanyakan mereka hanya membaca dan menghafal pelajaran tertentu.










9
Seperi diketahui belajar itu sangat kompleks,karena memerlukan kecakapan,perhatian serta konsentrasi yang tinggi.Walaupun pada dasarnya kecakapan dan kemampuan dalam belajar itu berbeda secara individual,namun ada beberapa petunjuk-petunjuk itu dengan sendirinya akan menjamin suksesnya siswa.Sukses hanya mencapai berkat usaha keras,tanpa usaha tak akan tercapai sesuatu apa pun sebagaimana dalam kaitannya untuk mencapai hasil belajar yang optimal.

Jenjang kebutuhan primer manusia yang harus dipenuhi ,yakni
 Kebutuhan fisiologis,kebutuhan akan keamanan
 Kebutuhan akan kebersamaan dan cinta
 Kebutuhan seif-actualisation.Belajar yang efektif dapat diciptakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan imge seseorang
 Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti
 Kebutuhan estetik (Abu Ahmad,1997:26)

Seperti dijelaskan di atas,untuk mencapai hasil yang optimal dalam belajar,maka harus menggunakan strategi belajar yang tepat.Berikut beberapa petunjuk tentang cara-cara belajar yang baik dan aktif:
1) Keadaan Jasmani
Belajar memerlukan tenaga ekstra,maka untuk mencapai hasil yang baik diperlukan kedaan jasmani yang sehat.
2) Memulai Belajar
Terkadang pada saat memulai belajar,biasa timbul keengganan,olehnya itu harus di atasi dengan memotivasi diri untuk belajar tepat pada waktunya.
3) Pupuk Sikap Optimis
Adakan persaingan dengan diri sendiri,niscaya perstasi akan meningkat.
4) Belajar Keras Tidak Merusak
Yang merusak adalah menggunakan waktu tidur untuk belajar,mengurangi waktu istirahat akhirya akan merusak badan.
5) Cara Mempelajari Buku
Sebaiknya sebelum masuk ke dalam isi buku,terlebih dahulu kita coba memperoleh gambaran tentang isi buku yang hendak di baca.









10


D.Tempat Tinggal Siswa-Siswi

1) Rumah Keluarga

Rumah kos sering juga diistilahkan dengan indekos yaitu sebuah tempat tinggal yang di sewakan dan banyak diminati oleh siswa-siswi,pelajar dan para pekerja dengan tujuan memaksimalkan kegiatan yang ingin dilaksanakan.Tempat tinggal memiliki peranan yang cukup penting dalam pembentukan diri,dimene, individu akan mengikuti polapola kebiasaan yang ada dilingkungan tempat tinggal tersebut.Tempat tinggal yang nyaman dan kondusif dapat membantu mengembangkan diri seseorang secara maksimal,termasuk dalam menentukan sikap dan perilakunya dalam hubungan atau interaksinya dengan orang lain.Salah satu lingkungan tempat tinggal yang dapat mempengaruhi individu dalam bersikap dan bertingkah laku adalah lingkungan rumah kos atau asrama.

2) Dinamika Kehidupan Siswa-Siswi Yang Tinggal Di Rumah Keluarga

Hal pertama yang dijumpai individu di rumah keluarga adalah lingkungan sosial baru,bertemu dan bergaul dengan orang-orang yang belum dikenalnya dengan latar belakang yang berbeda serta watak dan kebiasaan yang berbeda pula dan mungkin berbeda jauh dengan lingkungannya yang pernah di jumpai ketika masih tinggal dengamn orang tuanya,misalnya teman baru,status ekonomi yang berbeda dan lain-lain.Hubungan dalam keluarga antara anak dengan orang tua,kakak dengan adiknya,dengan teman-teman akrab yang berada di lingkungan rumah kemudian diganti dengan sejumlah relasi atau teman yang bersifat tidak pribadi melainkan fungsional,artinya lingkungan keluarga yang tahu tentang semua lingkungan pribadinya sedangkan lingkungan rumah kos atau teman-teman di rumah kos tidak mengetahui tentang pribadinya baik itu masalahnya atau sifat-sifat.

3) Rumah Orang Tua

Elemen penting dalam pembinaan perkembangan anak adalah keluarga.Keluarga inti adalah suatu unit sosial yang paling kecil dan paling utuh.Keluarga beranggotakan ayah,ibu,dan anak-anaknya merupakan suatu gestat,suatu keseluruhan yang paling mempengaruhi di antara unsurnya.








11


4)Dinamika Kehidupan Siswa Dan Siswi Yang Tinggal Di Rumah Orang Tua

Tidak seperti fungsi keluarga pada masa lalu yang merupakan satu kesatuan produktif sekaligus konsumtif.Ketika kebijakan ekonomi pada zaman modern sekarang ini mendasarkan pada aturan pembagian kerja yang terspesialisasi secara lebih ketat,maka sebagian tanggung jawab keluarga beralih kepada orang-orang yang menggeluti profesi tertentu,seperti halnya pabrik roti,benang,tekstil dan lain-lain.Disinilah kita menjadi sabar bahwa anak-anak sekarang mengalami kerugian besar dalam hal kesempatan memperoleh pengajaran dari keluarga.


Fungsi utama keluarga adalah pengsuh anak,keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat yang bertugas untuk memelihara dan memenuhi kebutuhan anak disamping mengarahkan perkembangan mereka agar berkepribadian bags dan mampu menyesuaikan diri dimasyarakat sekaligus meneruskan nilai-nilai budayanya.
Aspek sosial,seorang anak terbentuk rasa cintanya kapada negara dan lingkungannya dimulai serta rasa perlindungannya kepada keluarga dan kemudian meluas ke seluruh kehidupan,baik yang bersifat pesimis atau optimis.
Sisi intelek,kita harus dapat melakukan pengawasan,perhatian dan mencontohkan sesuatu sesuai dengan tahapan-tahapan di samping juga langsung di laksanakan oleh kedua orang tua.
Pembinaan terhadap pendidikan dilingkungan keluarga sebagai tempat pendidikan pertama dan utama di samping sebagai wahana sosialisasi awal,dikembangkan agar lebih mampu meletakkan landasan pembentukan watak dan kepribadian.Lingkungan keluarga sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi pendidika.
Oang tua berkedudukan dalam keluarga sebagai pendidik dan pengasuh yang sangat besar pengaruhnya terhadap pendidikan anak.Orangtua di tuntut untuk lebih menyadari betapa besar peranannya sebagai teladan,pembangkit motivasi dan pengarah bagi anaknya dengan menerapkan iklim keluarga yang sebagai teladan,pembangkit motivasi dan pengarah bagi anaknya dengan menerapkan iklim keluarga yang kondusif.
Berhasil tidaknya seorang anak sedikit banyaknya di tentukan oleh orang tuanya ,sebagaimana cara orang tuanya mendidik.Tentunya hal ini di pengaruhi tingkat pendidikan orang tua dalam keluarga.Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama,keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan dalam ukuran kecil,tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan ukuran besar yaitu pendidikan bangsa,negara dan dunia.




12


Bila dilihat lebih jauh penyebab tinggi rendahnya prestasi belajar dapat berkaitan dengan berbagai fakto diantaranya adalah faktor orang tuanya ,salah satunya yakni di lihat dari segi mendidik dan tingkat pendidikan orang tuanya.Makin tinggi pendidikan orang tua makin tinggi pula kesadaran akan pentingnya pendidikan anak-anaknya.Oleh karena itu dapat di katakan bahwa kekeyaan pengalaman pendidikan seseorang di pengaruhi oleh lamanya mengikuti pendidikan.Dengan kekeyaan pengalaman dan orang tua sebagai pendidik pertama dan utama di harapkan dapat makin kayanya orang tua dalam memberikan pengalaman pendidikan terhadap anaknya.
Rendahnya perstasi belajar sebagai manifestasi kesulitan belajar adalah merupakan salah satu masalah yang menjadi pusat perhatian khususnya di kalangan pendidikan salah satu upaya mengatasi masalah tersebut adalah dengan berupaya mengenal fakto-faktor penyebabnya.


















13




BAB III
PENUTUP

A.Kesan
Setelah penulis menguraikan secara detail Bab demi Bab karya ilmiah ini,maka pada Bab bagian akhir tulisan ini penulis akan memaparkan kesimpulan akhir dari seluruh rangkaian penelitian.Akhirnya kami dapat menyimpulkan bahwa:
Indeks prestasi yang tinggal di rumah orang tua lebih baik daripada yang tinggal di rumah kos atau rumah keluarga.Tetapi tidak menutup kemungkinan bagi penulis yang lain penelitiannya memiliki hasil yang berbeda dengan karya ilmiah ini.
B.Saran
Berdasarkan uraian kesimpulan di atas memberi saran berikut:
Diharapkan bagi siswa-siswi yang masih menjalankan studinya agar tetap meningkatkan prestasi belajarnya dengan upaya-upaya yang maksimal seperti dapat membagi waktu belajarnya dengan kegiatan luar sehingga belajar di sekolah tetap meningkat.











14




DAFTAR PUSTAKA

Arifin,Anwar.2003.Memahami Paradigma Baru Pendidikan Dalam uu Sisdiknas.Jakarta.Poksi VI FPG RI.

Dimiayati.1997.Belajar dan Mengajar.Cet.I.Semarang.Pustaka Setia.

Djamarah,Bakri Syaiful.1994.Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru.Cet.II Jakarta.Usaha Nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar